Senin, 21 Februari 2011

[Fanfic] Sm*Sh

Title: I love you but........
author: Me Ashi Sweet Child
Fandom: 4 anak Sm*sh yang gw pinjem dari emak-emaknya *^_^V*
pairing: Baca ajah.....
Genre: Romance, comedy mungkin,
Disclaimer: eeee *Author garuk2 jidat*
Rating: buat anak SMP yang bisa baca boleh kok
Note: jangan marah ma saia *: _ ;*



Ilham memandangi sosok yang ada di depannya saat ini. Entah apa yang sedang ada di pikiran bocah tersebut. Tinggi, kurus, cantik, baik, dan tidak sombong. Sosok itu kini yang sering membuatnya cenat cenut bila ada di dekatnya.

“ wassap guys!.” Triak Bisma kenceng-kenceng sambil gaplok kepala Ilham. Sukses membuat Ilham nyusruk menuju meja di depannya.

“ eh, kamu nggak kenapa-kenapa kan?.” Sontak, cewek yang berada di radius terdekat Ilham itu mendekatinya dan membantu Ilham berdiri. Sedangkan si tersangka, hanya bisa melongo takjub.

“ e enggak papa kok.” Jawab Ilham sambil ngusap-usap kepalanya yang abis ciuman sama kaki meja. Seet, eth dah. Ilham memutar matanya menuju lawan bicaranya tersebut.

Subhanallah !

Seketika niat mau nggantung Bisma ke pu’un dukunya pak Saleh nguap ngasep gitu aja. Ia bahkan berubah niat mau mutilasi Bisma!. Nah loh?.

“ beneran nggak papa?.” Tanya cewek itu lagi. Sok ker amet sih,*digaplok*.

si Ilham hanya bisa menggeleng disco. Ngimpi apa semalem yak?. Taunya gini, ngapa gak gue bilang sakit aja?. Yah, si ilham nyesel.

Lalu cewek itu pergi keluar kelas bersama teman-temannya. Tapi sebelumnya ngasih senyumnya dulu.
Setelah cewek itu menghilang dari pandangan, Ilham pun teringat sesuatu lagi. Cunguk itu masih setia berdiri di tempatnya. Nyengir sambil bentuk huruf ‘V’ dengan kedua jarinya.

“ setan lu cunguk!.” Umpat Ilham sambil memasang deathglare kearah Bisma.

“ tapi seneng kan, di tulungin pidadari ntuh.” Jawab Bisma yang langsung ngebuat Ilham speechless.

                ************
“ men, gue minta mau minta bantuan nih.” Kata Ilham, ketika ia ngumpul sama Bisma, Rangga dan satu orang lagi yang mukanya mirip ama dokter boyce XD. Di sebuah angkringan deket sekolah.  

Seketika temen-temennya pada nengok ke Ilham. Ilham pun tersenyum, memandang teman-temannya yang respon mereka terhadapnya cepet. Apalagi bahas diskusi yang kayak beginian.

“ bantuin apah yah?.” Tanya Dicky sambil make logat sundanya.

“ gini, gue lagi suka sama cewek nih.” Blush. Muka Ilham memerah seketika. Tapi kemudian mereka malah beranjak menjauhi Ilham. Agar doski nggak berada dalam radius dengar.

Bisma   : *bisik-bisik* gue gak salah dengerkan?.
Dicky     : *bisik-bisik juga*ah, kayaknya nggak deh.
Rangga  :   Ilham? Jatuh cinta? Apa kata dunia?.

Ngeliat temen-temennya pada asik ngrumpi tanpa ngajak dia begitu, Ilham langsung saja berinisiatip ngedeketin temen-temennya ituh. Siapa tahu mereka lagi ngomongin hal-hal yang nggak baek tentang nya.

“ woi, pada mao bantuin gak sih?.” Gertak Ilham sambil nempeleng ketiga soibnya.

“ woke, ituh masalah gampang. Tapi, siapa sih yang loe taksir?.” Tanya Bisma penasaran.

“emmm, gue………”

“ gue apa?.” Tanya Bisma gak sabaran.

“ gue suka…..”

“ suka apa?.” Tanya Bisma lagi.

“ ah, ribet amat sih loe tinggal ngucapin nama doang. Loe juga, *nempeleng Bisma* nambahin ribet.” Kata Dicky esmosi. Saking napsunya sampe mengakibatkan hujan lokal di daerah sekitar temen-temennya yang lain. Untung Ilham, Bisma, ma Rangga udah sedia payung anti hujan kwalitas terbaik buat ngindarin imbasnya.

“ ya udah, cepet atuh ngasi tahunya keburu sore nih.” Kata Rangga yang takut jemurannya yang belum ia angkat keburu ilang lagi XD.

“ gini. Sebenernya gue ituh udah lama suka sama dia. Tiap gue mandang dia tuh jantung gue kayak mau ngeledak gitu. Po-.”

“ namanya Il, NAMANYA AJA.” Potong Dicky yang udah gregetan. Kalau bisa, ia sendiri yang bedah isi otaknya Ilham lalu cari tahu sendiri siapa cewek tersebut ketimbang nyari tahu dari tuturan sang narasumber yang agak-agak kagak akurat. 

“ Gita Gita, namanya Gita.” Kilah Ilham cepat-cepat ketika ketiga orang itu menatapnya dengan aura membunuh.

Sontak, temen-temennya yang tadi lagi masang tampang deathglare kini menatap Ilham dengan cenggo, mulut mereka membentuk huruf ‘O’. Bukan karena takjub, melainkan tanda mengerti.

“ jadi gimana?.” Tanya Ilham nagih janji.
Ketiga temannya itu pun bergaya sok-sok mikir *emang mikir sih*. Kalau di liat-liat juga mereka cucok kok.

“ kalau suka, kenapa gak lu tembak aja ham?.” Usul Rangga membuka topik. Ni orang encer juga otaknya. Hehehe.

“ ya justru ituh, gue mau minta tulung ma lu.” Jawab Ilham.

“ ya udah. Kalau gitu besok kita tembak Gita.” Kata Bisma sumringah. 

“ Bis, yang mau nembak tuh Ilham bukan kita semua.” Celetuk Dicky membenarkan.

“ iye iye, gitu doang.”

“ tapi, gue belum siap.” Kata Ilham sambil menatap melas satu per satu teman-teman baeknya itu.

“ alah tenang aja, ntar gue ajarin caranya.” Kata Bisma bangga.

“ gue gak setuju ah.” Kata Dicky yang membuat teman-temannya yang lain pada nengok kearahnya.

“ emangnya kenapa?.” Tanya Bisma agak tersinggung.

“ masa si Ilham kudu berguru ama lu, lu kan playboy tjap *****, ntar malah tambah gawat lagi.” Jelas Dicky panjang lebar kali tinggi.

“ lha terus ma siapa lagi dik, masa mau sama Reza.” Kata Rangga. Mengingatkan mereka sama kakak kandungnya Ilham yang item manis kayak dodol ituh yang sayangnya juga playboy tingkat akut.

“ lagian gue juga nggak bakalan ngasi tahu jurus pamungkas gue buat naklukin cewek, enak aja bisa tersaingi ntar.” Kata Bisma meyakinkan atau sok ke pedean?.

“ sekarang, gimana caranya kita nembak?.” Tanya Rangga.

“ eeemmmm.” Bisma ngluarin senyum anehnya. Hmmm, kira-kira apa ya yang direncanain Bisma, Rangga, Ilham, sama Dicky?.


*************************