Jumat, 26 Oktober 2012

Fanfic BaekNyeol [Exo-K]



Title : Perv man Infront of Me! 
Author : Moo Moo 
Fandom : EXO-K, OC(cuma pemeran pembantu ^^) 
Pairing : BAEKYEOL A.K.A bacon and eggyeol 
Rating : R, 
Genre : Drama, Romance
Note -



Baekhyun POV 

Aku benci hujan.

Itulah yang berputar dikepalaku saat tetesan air itu jatuh dari langit.

Membasahi kepalaku.

Turun melewati pipiku.

Lalu membasuh darah dilukaku.

Sementara aku hanya melihatnya jatuh ketanah bersama darahku.

Sakit sekali.

“ bodoh, kecil, bau!.”

“ jangan pernah dekati Jong myunku lagi!.”

“ shhh… jangmi, jangan keras-keras.” Cewek berkucir dua itu langsung menutup mulut mungilnya.

“ sebaiknya kita apakan lagi kutu kecil ini ya?.” Cewek dibelakangku menjambak rambutku semakin keras membuatku merintih.

“ bunuh.”

“ hajar.”

“ pukuli.”

“silet mukannya.”

“ ah, ide yang bagus.” Sang ketua, menyeringai. Mereka berlima pun mengeluarkan silet dan mulai mendekatiku.

“ tidak.” Aku mencoba melepaskan cengkraman mereka. Tapi sulit. Satu lawan lima.

“ ah,” salah satu dari mereka mulai mengores pipiku. Darah mulai mengalir. Sementara yang lainnya tertawa seperti orang gila.

PLAK. Seorang dari mereka menampar pipiku yang satunya.

“ itu akibatnya kalau berani mendekati Jong myunku!.”

“ sudah diam saja!. Biar kami mempermak wajahmu.” Mereka mulai cekikikan. Dan mendekatiku.


“ WOI!!!.” Tiba-tiba terdengar teriakan berat seseorang. Cewek-cewek itu sontak menoleh. Disana terlihat sosok jangkung laki-laki memakai seragam sekolah kami.

“ ma-mau apa kau.” Salah seorang cewek itu bersuara. Ada nada takut disana.

“ cih. Beraninya kroyokan.” Ia berkacak pinggang. Memasang muka meremehkan.

“ apa urusanmu!. Pergi sana!. Urusi saja urusanmu! .”

“ hei. Sebaiknya kau yang pergi.” Ia berkata dingin. Memotong perkataan Eunji. “ atau kau mau menghadap kepala sekolah lagi?.”

“ugh!.” Cewek itu mendengus sebal.

“ baiklah, kau beruntung kali ini nona. Pangeran telah menyelamatkanmu. Kuharap dia tidak melihat kita lain kali.” Cewek yang memeggangi rambutku pun menyentakkannya hingga aku jatuh terduduk

“ ayo pergi!.” Perintah sang ketua. Mereka pun meninggalkan tempat ini. Menyisakanku dan orang itu.
Hening. Hanya terdengar suara hujan yang deras.

“ kau tak apa?.” Tanya . melihatku yang masih terduduk. Menunduk tak menjawab pertanyaannya.

 “ hei!. Kau pingsan ya.” Ia berkata lagi. Kali ini lebih keras. Tapi aku tak bergeming, masih menundukkan wajahku.

Gemas, meraih daguku dan mengadahkannya secara paksa.






  DEG.

Membulatkan matanya ketika ia melihat sosok didepannya.

Cantik.

Ia sedang menangis. Dan ia tidak menyadari hal itu. Matanya berkaca-kaca.  Garis wajahnya yang tegas. Bibir mungilnya yang merah. Amat menggoda.

Tak ingin berhenti memperhatikannya sampai tak sadar bahwa ia mencekik lehernya.

“ hentikan. Ka-kau membuatku sesak.” Baekhyun Berkata sambil terisak.

“ ah, maaf.” Ia tak sengaja menyentakkan wajahnya karena malu, membuat ia merintih. Darah menetes dari wajahnya.

“ erm…” lelaki itu mengosok lehernya. “ perlu ku antar ke UKS?.” Tawarnya sambil mengingat-ingat UKS yang masih buka.

“ tidak perlu.” Jawabnya lirih sembari bangkit dari lututnya. “ a-aku pulang saja.” Ujarnya lagi berjalan mengambil tasnya yang tergeletak sembarang-beruntung tidak dikerjai oleh cewek-cewek itu.

“ hei.” Teriaknya. Reflek membuat Baekhyun menghentikan langkahnya. “ kenapa kau tidak melawan?.” Tanya pemuda itu berkacak pinggang. Menunggu jawaban Baekhyun yang membeku.   

“ chh.” Baekhyun mendesis. “ aku….. tidak sekuat itu.”

Jawaban itu membuatnya terdiam. Betapa bodohnya ia menanyakan hal itu.



NEXT DAY

“  Baekhiee!.” Seorang namja melambai kepada Baekhyun yang agak jauh darinya membuat Baekhyun mengumpat. Namja itu agak berlari mendekatinya. Tapi, Baekhyun malah mempercepat langkahnya. Berharap Eunji atau yang lainnya tidak melihatnya.

GREP.

Namja itu meraih bahu Baekhyun. “ah, akhirnya.” Ujarnya sambil tersenyum. Baekhyun bermuka masam.

“ aku hanya ingin bertanya, kenapa kemarin tidak berangkat…. Eh, ada apa dengan wajahmu.” Tanyanya menunjuki pipi Baekhyun yang diplester sewarna kulit.

“ ah, ini aku terjatuh kemarin.” Jawabnya reflek menaruh tangannya dipipinya dan menundukkan wajah.

“ ahahahaha… biasa saja.” Tiba-tiba terdengar suara berisik segrombolan cewek hendak lewat. Kuping Baekhyun naik seketika. Mengenali pemilik suara itu pasti Eunji dan gengnya.

“ maaf, aku ada urusan.” Katanya langsung melesat menghilang ke belokkan. Berhenti disitu.

“ ah, kak Jong myun.” Ujar Eunji berbinar. Mengubah mimic wajahnya agar terlihat manis. “ nanti pulang bareng yah.” Katanya lagi yang dibuat semanis mungkin.

“ ah, maaf aku tidak bisa.” Tolak Jong Myun halus. Membuat Eunji mengembungkan pipinya.

“ kenapa.” Jangan bilang mau pulang bareng Baekhyun. Batin Eunji kesal.

“ aku sudah janji dengan seseorang.”

“ Baekhyun ya?.”

DEG.

Jantung Baekhyun berdetak lebih cepat. Berharap jawaban tidak keluar dari mulut Jong Myun.

“ya.”

Hening.

Lutut Baekhyun melemas seketika.

“ aku ada urusan. Permisi.” Pamit Jong Myun seraya melangkah pergi.

“aish!. Cewek itu!.” Seorang diantra mereka mengumpat setelah Jong Myun hilang dari pandangan.

“ ah, sudahlah! Ayo pergi.”geng itu mematuhi perintah Eunji dan berjalan searah dengan tempat sembunyi Baekhyun. Baekhyun pun mengeser tubuhnya lebih merapat.

“aish!. Kalau sampai bertemu kuremukkan dia.” Ujar Eunji mengerakkan tangannya serang meremas sesuatu 
ketika melewati tempat sembunyi Baekhyun.

Tamatlah riwayatnya.

“ seeosengnim!.” Baekhyun mengangkat tangannya. “ aku ijin ke kamar mandi.”

“ baiklah.”

Baekhyun pun melesat pergi sambil tersenyum lega. Satu langkahnya berhasil. Sekarang ia bisa sembunyi sampai bel pulang.

Ia melewati toilet lalu berbelok menuju tangga ke atap tepat diatas kelas duabelas.

 “ haaa…” angin siang membelai wajahnya. Matahari bersinar terik membakar kulitnya. Tapi tidak mengapa baginya daripada harus berhadapan dengan Eunji yang sudah seperti monster dimatanya.

“ ah!.” Tiba-tiba ia memekik ketika sebentuk orang tergeletak sembarang di lantai.

“ ma-mayat.” Ia berkata lirih menutup mulutnya sambil membelalakkan matanya. Hampir saja Baekhyun menyentuhnya saat orang itu tiba-tiba menoleh. Matanya baru terbuka setengahnya.

“ berisik tau!.” Umpatnya serak sambil membenahi posisinya yang tidak bisa disebut nyaman. Tpi kemudian menoleh lagi. “ eh, kau kan….”

~~~~~

Baik Baekhyun maupun orang itu tak bersuara. Baekhyun sedang asik memandang pemandangan gedung-gedung disana agak menjaga jarak sedangkan pemuda itu sedang memutar musik dari handphonenya-masih dengan posisinya yang semula. Sesaat kemudian ia menghentikan musiknya dan melirik Baekhyun yang masih terpaku.

“ jadi…. Kenapa kau bolos?.” Tanya pemuda itu tanpa melirik Baekhyun.

Syuuu~~~ angin berhembus mengetarkan rambut mereka.

“ kau sendiri.”

“ yee.” Pemuda itu mencibir.” Ditanya malah balik tanya.” Umpatnya pelan.

“ mau jawab tidak.” Kata Baekhyun agak kesal.

“ oke. Aku malas, puas.” Jawab pemuda itu melirik Baekhyun yang tak bergeming.

“ hei. Kau belum menjawab pertanyaanku.’

“ pentingkah?.”

Pemuda itu bangkit dari tidurnya menatap Baekhyun dengan mata membulat. “ hah, pantas saja Eunji membencimu. Kau ini menyebalkan ya!.” Marah pemuda itu membuang muka. Tetapi perkataan itu berhasil menohok jantung Baekhyun. Ia menundukan kepalanya. Wajahnya memanas.

‘ ah, sudah ku duga.” Pemuda itu mulai lagi. “ pasti karena Eunji kan?.” Ia menunjuki Baekhyun.

“ DIAM KAU BERISIK!.” Bentak Baekhyun hampir menangis. Lalu berjalan pergi dari tempat itu. Pemuda itu hanya terdiam sambil membelalakkan matanya.

~~~~~

Ketika baekhyun baru dua langkah keluar kelasnya yang sudah sepi, seseorang memanggilnya.

“ Baekhie!.” Ujar suara itu. Baekhyun hanya terdiam. Tak sanggup menoleh.

“ akhirnya ketemu juga.” Ucapnya tersenyum. “ tadi kata temanmu kau belum kembali dari kamar mandi. Makanya ak-.”

“pergilah!.” Bentak baekhyun. “ berhentilah mendekatiku!.” Matanya berkaca-kaca. “ KAU HANYA MENYUSAHKANKU!.” Teriaknya penuh amarah membuatnya terisak.

“ Baekhyu-.”

Tiba-tiba gerombolan Eunji muncul. Eunji pun langsung mengandeng tangan baekhyun. “ maaf kak Jong myun, Baekhyun sudah janji denganku.” katanya tersenyum sambil menari Baekhyun pergi dengan seorang temannya. Sedangkan, dua temannya yang lain mengaitkan lengannya ke lengan jong myun.

“ kakak pulang saja denganku.” kata Jangmi sambil menyeret Jong Myun yang meronta.

“ t-tunggu baekhiee..”

~~~~~

PLAK. Satu tamparan mendarat di pipi Baekhyun yang terluka membuatnya jatuh terduduk. Eunji pun menarik kerah baekhyun yang terisak.

“ beraninya kau membentak Jong myun oppa!!!.” Tamparan kedua dilayangkan Eunji lagi ketempat yang sama membuat bibir Baekhyun robek dan berdarah.

Teman Eunji yang lain memegangi tangan baekhyun yang terisak dan menarik rambutnya. Eunji memukul hidung Baekhyun sampai berdarah juga membuatnya memekik kesakitan.

“ itu balasanmu kalau macam-macam.” Eunji hendak menyerangnya lagi ketika seseorang datang.

“ STOP!.’ Teriaknya sambil terengah sehabis lari.

“ Kau lagi.” Ucap Eunji geram. “ kenapa kau selalu hadir sih.” Bentak Eunji menoyor Baekhyun hingga jatuh. 

“ Hei. hentikan itu!.”

“ apa?! Mau apa kau!!.” Teriak eunji lagi. “ apa jangan-jangan kau menyukainya ya?!.” Lanjut Eunji sambil tersenyum mengejek. Membuat pemuda jangkung itu terdiam.

“ iya.. memang aku meyukainya.” Jawaban itu membuat Eunji dan temannya membulatkan matanya. Juga Baekyun yang langsung menoleh.

“ jadi berhentilah menyiksannya!.” Ia mendorong Eunji dan temannya hingga tersungkur lalu membantu Baekhyun berdiri.

Mereka berpandangan. Pemuda itu memandang Baekhyun gugup sementara baekhyun membuang muka.
Ketika itu, orang lain datang sambil berlari.

“ Baekhiee…” ujarnya lirih ketika menemukan pemandangan didepannya. Baekhyun yang berdarah digandeng chanyeol sementara dua orang lain dibelakang mereka jatuh terduduk.

“ Chanyeol. Apa yang kau lakukan?.” Tanyanya dingin memperhatikan mereka. Terlebih pada Baekhyun.

“ aku tidak melakukan apapun.” Sanggah Chanyeol. “ merekalah yang membully Baekhyun karena kau.” Chanyeol menunjuki Eunji yang menunduk.

“ Eunji kau-.”

“ iya. Aku yang melakukannya.” Teriak Eunji. “kau selalu meolak jika ku ajak hanya karena kutu buku itu.”

“ baiklah. Katakana itu pada kepala sekolah saja.” Ujar Chanyeol.

“ ayo. Ku obati lukamu.” Kata jong Myun sambil mengandeng tangan baekhyun.

Tapi sebentuk tangan lain menggandeng tangan baekhyun yang lain.

“ enak saja!. Dia milikku tau.” Kata Chanyeol menarik Baekhyun kesisinya. 

“eh.” Pergelangan tangan Baekhyun terlepas dari genggaman Jong Myun. Chanyeol pun dengan enteng menyeretnya pergi.

~~~~~~

Srrrr….

Chanyeol membasahi sapu tangannya dengan air kran lalu menempelkannya di bibir Baekhyun. Mereka sedang di sisi taman yang tersembunyi. Beruntung disana ada kran air.

Chanyeol mengulangi hal yang serupa kemudian mengusapkan sapu tangannya ke hidung Baekhyun. Tapi 
Baekhyun meraih tangannya menyuruhnya berhenti.

“ gomawo.” Ujarnya lirih sambil menundukan wajahnya. “ terimakasih sudah menolongku.” Lanjutnya masih menunduk. Menyembunyikan matanya yang berkaca-kaca.

Chanyeol hanya tersenyum. Tapi senyumnya lebih mirip seringaian yang aneh.

“ iya. Kau cantik.”

“ apa.” Baekhyun agak menarik kepalanya.

“ huh.” Chanyeol mendengus. “ jadi bagaimana?.”

“ bagaimana??.”

“ ya jawabanmu.”

Keduanya terdiam.

“ jadi itu sungguh-sungguh.” Gumam baekhyun.

“ aish, sentu saja.” Suara Chanyeol meninggi.

“ engg…”

“ ah, kelamaan.” Potong Chanyeol. “ mulai sekarang kau pacarku.”

“ hah!. Aku bahkan tidak tahu namamu-”

“ namaku Chanyeol. Park Chanyeol.” Kata Chanyeol menatap Baekhyun. “ dan suatu saat nanti namamu 
akan menjadi Park baekhyun.”

“ hah, apa?!. Jangan ngawur!.”

Cup. Chanyeol mengecup bibir Baekhyun sekilas.

“ oke. Sekarang kita resmi pacaran.”

“ UAPA?!!.” Baekhyun memandangnya sambil membulatkan matanya.

“ sudah jangan protes. Ayo pulang.” Chanyeol pun menarik Baekyun pergi dan tersenyum seperti orang gila. 
Dibelakangnya pun Baekhyun juga tersenyum. “ dasar orang aneh.” Katanya lirih. Tapi Chanyeol dapat mendengarnya.

“ barusan kau bilang apa?.”

“ pentingkah.” Baekhyun menjulurkan lidahnya.

“uuh.” Chanyeol menghentikan langkahnya lalu berbalik.

“ apa ?.” kata Baekhyun melihat Chanyeol yang menatapnya sok manis lalu menaruh telunjuknya dibibirnya sendiri. “ cium.”

“ apa?. tidak mau.” 

THE END


Tidak ada komentar:

Posting Komentar