Title : Perv man Infront of Me!
Author : Moo Moo
Fandom : EXO-K, OC(cuma pemeran pembantu ^^)
Pairing : BAEKYEOL A.K.A bacon and eggyeol
Rating : R,
Genre : Drama, Romance
Note -
Baekhyun POV
Aku benci hujan.
Itulah yang berputar dikepalaku saat tetesan air itu jatuh dari
langit.
Membasahi kepalaku.
Turun melewati pipiku.
Lalu membasuh darah dilukaku.
Sementara aku hanya melihatnya jatuh ketanah bersama darahku.
Sakit sekali.
“ bodoh, kecil, bau!.”
“ jangan pernah dekati Jong myunku lagi!.”
“ shhh… jangmi, jangan keras-keras.” Cewek berkucir dua itu
langsung menutup mulut mungilnya.
“ sebaiknya kita apakan lagi kutu kecil ini ya?.” Cewek
dibelakangku menjambak rambutku semakin keras membuatku merintih.
“ bunuh.”
“ hajar.”
“ pukuli.”
“silet mukannya.”
“ ah, ide yang bagus.” Sang ketua, menyeringai. Mereka berlima pun
mengeluarkan silet dan mulai mendekatiku.
“ tidak.” Aku mencoba melepaskan cengkraman mereka. Tapi sulit.
Satu lawan lima.
“ ah,” salah satu dari mereka mulai mengores pipiku. Darah mulai
mengalir. Sementara yang lainnya tertawa seperti orang gila.
PLAK. Seorang dari mereka menampar pipiku yang satunya.
“ itu akibatnya kalau berani mendekati Jong myunku!.”
“ sudah diam saja!. Biar kami mempermak wajahmu.” Mereka mulai
cekikikan. Dan mendekatiku.
“ WOI!!!.” Tiba-tiba terdengar teriakan berat seseorang.
Cewek-cewek itu sontak menoleh. Disana terlihat sosok jangkung laki-laki
memakai seragam sekolah kami.
“ ma-mau apa kau.” Salah seorang cewek itu bersuara. Ada nada
takut disana.
“ cih. Beraninya kroyokan.” Ia berkacak pinggang. Memasang muka
meremehkan.
“ apa urusanmu!. Pergi sana!. Urusi saja urusanmu! .”
“ hei. Sebaiknya kau yang pergi.” Ia berkata dingin. Memotong
perkataan Eunji. “ atau kau mau menghadap kepala sekolah lagi?.”
“ugh!.” Cewek itu mendengus sebal.
“ baiklah, kau beruntung kali ini nona. Pangeran telah
menyelamatkanmu. Kuharap dia tidak melihat kita lain kali.” Cewek yang
memeggangi rambutku pun menyentakkannya hingga aku jatuh terduduk
“ ayo pergi!.” Perintah sang ketua. Mereka pun meninggalkan tempat
ini. Menyisakanku dan orang itu.
Hening. Hanya terdengar suara hujan yang deras.
“ kau tak apa?.” Tanya . melihatku yang masih terduduk. Menunduk
tak menjawab pertanyaannya.
“ hei!. Kau pingsan ya.” Ia berkata lagi. Kali ini lebih
keras. Tapi aku tak bergeming, masih menundukkan wajahku.
Gemas, meraih daguku dan mengadahkannya secara paksa.
DEG.
Membulatkan matanya ketika ia melihat sosok didepannya.
Cantik.
Ia sedang menangis. Dan ia tidak menyadari hal itu. Matanya
berkaca-kaca. Garis wajahnya yang tegas. Bibir mungilnya yang merah. Amat
menggoda.
Tak ingin berhenti memperhatikannya sampai tak sadar bahwa ia
mencekik lehernya.
“ ah, maaf.” Ia tak sengaja menyentakkan wajahnya karena malu,
membuat ia merintih. Darah menetes dari wajahnya.
“ erm…” lelaki itu mengosok lehernya. “ perlu ku antar ke UKS?.”
Tawarnya sambil mengingat-ingat UKS yang masih buka.
“ tidak perlu.” Jawabnya lirih sembari bangkit dari lututnya. “
a-aku pulang saja.” Ujarnya lagi berjalan mengambil tasnya yang tergeletak
sembarang-beruntung tidak dikerjai oleh cewek-cewek itu.
“ hei.” Teriaknya. Reflek membuat Baekhyun menghentikan
langkahnya. “ kenapa kau tidak melawan?.” Tanya pemuda itu berkacak pinggang.
Menunggu jawaban Baekhyun yang membeku.
“ chh.” Baekhyun mendesis. “ aku….. tidak sekuat itu.”
Jawaban itu membuatnya terdiam. Betapa bodohnya ia menanyakan hal
itu.
NEXT DAY
“ Baekhiee!.” Seorang namja melambai kepada Baekhyun yang
agak jauh darinya membuat Baekhyun mengumpat. Namja itu agak berlari
mendekatinya. Tapi, Baekhyun malah mempercepat langkahnya. Berharap Eunji atau
yang lainnya tidak melihatnya.
GREP.
Namja itu meraih bahu Baekhyun. “ah, akhirnya.” Ujarnya sambil
tersenyum. Baekhyun bermuka masam.
“ aku hanya ingin bertanya, kenapa kemarin tidak berangkat…. Eh,
ada apa dengan wajahmu.” Tanyanya menunjuki pipi Baekhyun yang diplester
sewarna kulit.
“ ah, ini aku terjatuh kemarin.” Jawabnya reflek menaruh tangannya
dipipinya dan menundukkan wajah.
“ ahahahaha… biasa saja.” Tiba-tiba terdengar suara berisik
segrombolan cewek hendak lewat. Kuping Baekhyun naik seketika. Mengenali
pemilik suara itu pasti Eunji dan gengnya.
“ maaf, aku ada urusan.” Katanya langsung melesat menghilang ke
belokkan. Berhenti disitu.
“ ah, kak Jong myun.” Ujar Eunji berbinar. Mengubah mimic wajahnya
agar terlihat manis. “ nanti pulang bareng yah.” Katanya lagi yang dibuat
semanis mungkin.
“ ah, maaf aku tidak bisa.” Tolak Jong Myun halus. Membuat Eunji
mengembungkan pipinya.
“ kenapa.” Jangan bilang mau pulang bareng Baekhyun. Batin
Eunji kesal.
“ aku sudah janji dengan seseorang.”
“ Baekhyun ya?.”
DEG.
Jantung Baekhyun berdetak lebih cepat. Berharap jawaban tidak
keluar dari mulut Jong Myun.
“ya.”
Hening.
Lutut Baekhyun melemas seketika.
“ aku ada urusan. Permisi.” Pamit Jong Myun seraya melangkah
pergi.
“aish!. Cewek itu!.” Seorang diantra mereka mengumpat setelah Jong
Myun hilang dari pandangan.
“ ah, sudahlah! Ayo pergi.”geng itu mematuhi perintah Eunji dan
berjalan searah dengan tempat sembunyi Baekhyun. Baekhyun pun mengeser tubuhnya
lebih merapat.
“aish!. Kalau sampai bertemu kuremukkan dia.” Ujar Eunji
mengerakkan tangannya serang meremas sesuatu
ketika melewati tempat sembunyi Baekhyun.
Tamatlah riwayatnya.
“ seeosengnim!.” Baekhyun mengangkat tangannya. “ aku ijin ke
kamar mandi.”
“ baiklah.”
Baekhyun pun melesat pergi sambil tersenyum lega. Satu langkahnya
berhasil. Sekarang ia bisa sembunyi sampai bel pulang.
Ia melewati toilet lalu berbelok menuju tangga ke atap tepat
diatas kelas duabelas.
“ haaa…” angin siang membelai wajahnya. Matahari bersinar
terik membakar kulitnya. Tapi tidak mengapa baginya daripada harus berhadapan
dengan Eunji yang sudah seperti monster dimatanya.
“ ah!.” Tiba-tiba ia memekik ketika sebentuk orang tergeletak
sembarang di lantai.
“ ma-mayat.” Ia berkata lirih menutup mulutnya sambil
membelalakkan matanya. Hampir saja Baekhyun menyentuhnya saat orang itu
tiba-tiba menoleh. Matanya baru terbuka setengahnya.
“ berisik tau!.” Umpatnya serak sambil membenahi posisinya yang
tidak bisa disebut nyaman. Tpi kemudian menoleh lagi. “ eh, kau kan….”
~~~~~
Baik Baekhyun maupun orang itu tak bersuara. Baekhyun sedang asik
memandang pemandangan gedung-gedung disana agak menjaga jarak sedangkan pemuda
itu sedang memutar musik dari handphonenya-masih dengan posisinya yang semula.
Sesaat kemudian ia menghentikan musiknya dan melirik Baekhyun yang masih
terpaku.
“ jadi…. Kenapa kau bolos?.” Tanya pemuda itu tanpa melirik
Baekhyun.
Syuuu~~~ angin berhembus mengetarkan rambut mereka.
“ kau sendiri.”
“ yee.” Pemuda itu mencibir.” Ditanya malah balik tanya.” Umpatnya
pelan.
“ mau jawab tidak.” Kata Baekhyun agak kesal.
“ oke. Aku malas, puas.” Jawab pemuda itu melirik Baekhyun yang
tak bergeming.
“ hei. Kau belum menjawab pertanyaanku.’
“ pentingkah?.”
Pemuda itu bangkit dari tidurnya menatap Baekhyun dengan mata
membulat. “ hah, pantas saja Eunji membencimu. Kau ini menyebalkan ya!.” Marah
pemuda itu membuang muka. Tetapi perkataan itu berhasil menohok jantung
Baekhyun. Ia menundukan kepalanya. Wajahnya memanas.
‘ ah, sudah ku duga.” Pemuda itu mulai lagi. “ pasti karena Eunji
kan?.” Ia menunjuki Baekhyun.
“ DIAM KAU BERISIK!.” Bentak Baekhyun hampir menangis. Lalu
berjalan pergi dari tempat itu. Pemuda itu hanya terdiam sambil membelalakkan
matanya.
~~~~~
Ketika baekhyun baru dua langkah keluar kelasnya yang sudah sepi,
seseorang memanggilnya.
“ Baekhie!.” Ujar suara itu. Baekhyun hanya terdiam. Tak sanggup
menoleh.
“ akhirnya ketemu juga.” Ucapnya tersenyum. “ tadi kata temanmu
kau belum kembali dari kamar mandi. Makanya ak-.”
“pergilah!.” Bentak baekhyun. “ berhentilah mendekatiku!.” Matanya
berkaca-kaca. “ KAU HANYA MENYUSAHKANKU!.” Teriaknya penuh amarah membuatnya
terisak.
“ Baekhyu-.”
Tiba-tiba gerombolan Eunji muncul. Eunji pun langsung mengandeng
tangan baekhyun. “ maaf kak Jong myun, Baekhyun sudah janji denganku.” katanya
tersenyum sambil menari Baekhyun pergi dengan seorang temannya. Sedangkan, dua
temannya yang lain mengaitkan lengannya ke lengan jong myun.
“ kakak pulang saja denganku.” kata Jangmi sambil menyeret Jong
Myun yang meronta.
“ t-tunggu baekhiee..”
~~~~~
PLAK. Satu tamparan mendarat di pipi Baekhyun yang terluka
membuatnya jatuh terduduk. Eunji pun menarik kerah baekhyun yang terisak.
“ beraninya kau membentak Jong myun oppa!!!.” Tamparan kedua
dilayangkan Eunji lagi ketempat yang sama membuat bibir Baekhyun robek dan
berdarah.
Teman Eunji yang lain memegangi tangan baekhyun yang terisak dan
menarik rambutnya. Eunji memukul hidung Baekhyun sampai berdarah juga membuatnya
memekik kesakitan.
“ itu balasanmu kalau macam-macam.” Eunji hendak menyerangnya lagi
ketika seseorang datang.
“ STOP!.’ Teriaknya sambil terengah sehabis lari.
“ Kau lagi.” Ucap Eunji geram. “ kenapa kau selalu hadir sih.”
Bentak Eunji menoyor Baekhyun hingga jatuh.
“ Hei. hentikan itu!.”
“ apa?! Mau apa kau!!.” Teriak eunji lagi. “ apa jangan-jangan kau
menyukainya ya?!.” Lanjut Eunji sambil tersenyum mengejek. Membuat pemuda
jangkung itu terdiam.
“ iya.. memang aku meyukainya.” Jawaban itu membuat Eunji dan
temannya membulatkan matanya. Juga Baekyun yang langsung menoleh.
“ jadi berhentilah menyiksannya!.” Ia mendorong Eunji dan temannya
hingga tersungkur lalu membantu Baekhyun berdiri.
Mereka berpandangan. Pemuda itu memandang Baekhyun gugup sementara
baekhyun membuang muka.
Ketika itu, orang lain datang sambil berlari.
“ Baekhiee…” ujarnya lirih ketika menemukan pemandangan
didepannya. Baekhyun yang berdarah digandeng chanyeol sementara dua orang lain
dibelakang mereka jatuh terduduk.
“ Chanyeol. Apa yang kau lakukan?.” Tanyanya dingin memperhatikan
mereka. Terlebih pada Baekhyun.
“ aku tidak melakukan apapun.” Sanggah Chanyeol. “ merekalah yang
membully Baekhyun karena kau.” Chanyeol menunjuki Eunji yang menunduk.
“ Eunji kau-.”
“ iya. Aku yang melakukannya.” Teriak Eunji. “kau selalu meolak
jika ku ajak hanya karena kutu buku itu.”
“ baiklah. Katakana itu pada kepala sekolah saja.” Ujar Chanyeol.
“ ayo. Ku obati lukamu.” Kata jong Myun sambil mengandeng tangan
baekhyun.
Tapi sebentuk tangan lain menggandeng tangan baekhyun yang lain.
“ enak saja!. Dia milikku tau.” Kata Chanyeol menarik Baekhyun
kesisinya.
“eh.” Pergelangan tangan Baekhyun terlepas dari genggaman Jong
Myun. Chanyeol pun dengan enteng menyeretnya pergi.
~~~~~~
Srrrr….
Chanyeol membasahi sapu tangannya dengan air kran lalu
menempelkannya di bibir Baekhyun. Mereka sedang di sisi taman yang tersembunyi.
Beruntung disana ada kran air.
Chanyeol mengulangi hal yang serupa kemudian mengusapkan sapu
tangannya ke hidung Baekhyun. Tapi
Baekhyun meraih tangannya menyuruhnya berhenti.
“ gomawo.” Ujarnya lirih sambil menundukan wajahnya. “ terimakasih
sudah menolongku.” Lanjutnya masih menunduk. Menyembunyikan matanya yang
berkaca-kaca.
Chanyeol hanya tersenyum. Tapi senyumnya lebih mirip seringaian
yang aneh.
“ iya. Kau cantik.”
“ apa.” Baekhyun agak menarik kepalanya.
“ huh.” Chanyeol mendengus. “ jadi bagaimana?.”
“ bagaimana??.”
“ ya jawabanmu.”
Keduanya terdiam.
“ jadi itu sungguh-sungguh.” Gumam baekhyun.
“ aish, sentu saja.” Suara Chanyeol meninggi.
“ engg…”
“ ah, kelamaan.” Potong Chanyeol. “ mulai sekarang kau pacarku.”
“ hah!. Aku bahkan tidak tahu namamu-”
“ namaku Chanyeol. Park Chanyeol.” Kata Chanyeol menatap Baekhyun.
“ dan suatu saat nanti namamu
akan menjadi Park baekhyun.”
“ hah, apa?!. Jangan ngawur!.”
Cup. Chanyeol mengecup bibir Baekhyun sekilas.
“ oke. Sekarang kita resmi pacaran.”
“ UAPA?!!.” Baekhyun memandangnya sambil membulatkan matanya.
“ sudah jangan protes. Ayo pulang.” Chanyeol pun menarik Baekyun
pergi dan tersenyum seperti orang gila.
Dibelakangnya pun Baekhyun juga tersenyum. “ dasar orang aneh.”
Katanya lirih. Tapi Chanyeol dapat mendengarnya.
“ barusan kau bilang apa?.”
“ pentingkah.” Baekhyun menjulurkan lidahnya.
“uuh.” Chanyeol menghentikan langkahnya lalu berbalik.
“ apa ?.” kata Baekhyun melihat Chanyeol yang menatapnya sok manis
lalu menaruh telunjuknya dibibirnya sendiri. “ cium.”
“ apa?. tidak mau.”
THE END